7 Kunci Mengendalikan Orang

Dalam segala hal kemampuan mengendalikan orang kadang menjadi sebuah kebutuhan. Dalam pemasaran, mengendalikan orang bisa menjadi penentu sukses tidaknya penjualan. Orang bisa tertarik dengan suatu produk, ternyata bukan semata-mata karena mutu produk, melainkan karena ada taktik jitu para pemasarnya.
Demikian pula dalam dunia blog. Seseorang akan mau mengunjungi blog kita, seandainya kita pandai-pandai dalam promosi blog dan kita mampu mempengaruhi orang agar mereka mau mengunjungi blog kita. Dan selanjutnya bagaimana kita bisa mengendalikan orang agar tetap setia mengunjungi blog kita. Dalam hal ini diperlukan tips dan trik agar orang lain dapat kita kendalikan. Ada tujuh kunci yang bisa menjadikan orang berada dalam kendali kita. Tujuh kunci tersebut adalah : 1. Orang akan bisa dibujuk kalau mereka berpikir Anda bisa memberikan imbalan. Kunci pengendalian ini begitu jelas. Orang bisa dibujuk untuk melakukan sesuatu kalau mereka merasa akan mendapatkan imbalan. Anda bahkan bisa membujuk anak-anak untuk minum jamu yang pahit sekalipun kalau anda menjajikan es cream. Kunci ini mengajarkan kepada kita untuk memberikan kesan bahwa produk atau ide yang kita tawarkan memberikan keuntungan. Sampaikan keuntungan-keuntungan yang akan mereka dapat kalau memilih produk kita/ mengunjungi blog kita. Tinggal masalahnya, jangan sekali-sekali memberikan kesan sombong. Misalnya, “ Blog saya yang paling bagus, kalau anda tidak mengunjunginya anda akan rugi.” Atau “ Kalau kalian tidak memilih produk yang saya tawarkan, kalian akan rugi selamanya. Kesan sombong tersebut justru akan merugikan kita. Maka dalam mempengaruhi orang gunakan kata-kata yang sewajarnya saja, sehingga menimbulkan rasa simpati. 2. Orang bisa dibujuk kalau mereka berpikir Anda bisa menghukum mereka. Pengendalian hukuman memang punya pengaruh sangat kuat. Karena hal ini mecetuskan insting paling mendasar (basic insting), yaitu rasa takut. Dari rasa takut inilah, orang akhirnya banyak melakukan apa yang kita tawarkan. Ada beberapa peringkat dari rasa takut. Pakar dari Barat mengatakan bahwa kematian menjadi urutan teratas. Sehingga banyak orang untuk menggunakan isu kematian untuk memasarkan produknya. Misalnya dalam persaingan bisnis air mineral memainkan rasa takut menjadi sangat menentukan. Bagaimana orang digambarkan dengan pentingnya bebas bakteri yang bisa menjurus pada kematian. 3. Menerapkan tekanan ganda, imbalan dan bujukan Imbalan dan bujukan kadang sangat berpengaruh pada keberhasilan dalam mengendalikan orang lain. Orang tua yang bijak kerap menerapkan cara ini pada anak-anaknya. “ Kalau kalian bisa bangun subuh, akan dapat sarapan istemewa. Kalau tidak kalian bisa dimarahi guru karena datang terlambat.” Para manajer menggunakan “wortel” dan “cambuk” untuk memotivasi karyawannya. Begitu pun para politikus Barat. “Peliharalah pemerintahan demokratis dan anda akan kami beri bantuan. Kalau tidak, kami punya sepuluh ribu hulu ledak nuklir yang siap diberangkatkan.” 4. Orang bisa dibujuk kalau Anda punya ikatan dengan mereka. Para pembujuk sangat faham kalau orang akan termotivasi untuk mengikuti ajakan orang yang punya ikatan dengan mereka. Contoh ungkapan ikatan yang paling kuat adalah sentuhan seorang ibu dengan bayinya disaat lahir. Perhatian dan kasih sayang merupakan ungkapan yang bisa memperlihatkan adanya ikatan tersebut. Orang akan mudah kita bujuk mengujungi blog kita, kalau kita sering berkunjung dan memperhatikan blog orang lain. Dalam sebuah perusahaan seorang direktur akan lebih mudah mengatur para karyawannya bila direktur tersebut mampu mencipta hubungan / ikatan yang kuat dengan karyawannya tersebut. Dalam hal ini ikatan yang bersifat manusiawi misal kasih sayang, rasa perhatian ternyata lebih manjur disamping ikatan formalitas. Seorang miliarder Texas, Ross Perot yang memiliki E.D.S pendah membuktikan. Dia pernah meperlihatkan perhatian dan kasih sayang yang sangat besar kepada karyawannya yang terperangkap di Iran sewaktu revolosi Khameini. Dengan mempertaruhkan nyawa, Ross Perot berusahan memulangkan karyawan-karyawannya itu. Ternyata upayanya itu membuahkan hasil dan perusahaannya mengalami kenaikan kinerja yang sangat memuaskan disebabkan ikatan kasih sayang yang semakin kuat. 5. Orang bisa dibujuk kalau situasi membatasi pilihan mereka. Faktor kekuasaan situasi juga berpengaruh dalam mengendalikan orang. Ketika seorang sudah merasa terpojok, saat itulah orang itu menjadai sasaran bujukan yang paling mudah. Beberapa pedagang menerapkan hal ini ketika langganannya mengeluhkan kerusakan barang yang sebenarnya disebabkan oleh sang konsumen sendiri. Pedagang yang cerdas tidak akan mengganti begitu saja barang rusak itu dengan yang baru. Karena tidak tertutup kemungkinan hal itu akan terulang. Dan itu akan merugikan. Pedagang akan mempersempit pilihan situasi sang konsumen. Dia akan mengatakan, “ Saya tidak akan mengecewakan Anda. Tapi, ini yang terakhir Anda menukarkan barang yang sudah Anda pakai.” Namun, jangan sekali-kali mengambil kesempatan lebih ketika orang sudah tidak punya pilihan lain. Karena hal ini seakan-akan kita mencari kesempatan dalam kesempitan. Padahal sebenarnya dalam kondisi ini bisa saja dijadikan sebuah motivasi bagi orang lain. Seorang direktur, misalnya. Ketika bawahannya sadar kalau tugasnya tidak selesai dengan baik akan beresiko pemecatan, sang direktur yang baik tidak menggunakan kesempatan ini secara penuh. Ia cukup mengatakan, “Saya yakin, Anda teramat mampu menuntaskan tugas ini.” Dan ucapan itulah yang justru memotivasi sang bawahan untuk bekerja keras. 6. Orang bisa dibujuk kalau mereka berpikir Anda memiliki keahlian yang melebihi mereka. Faktor yang berpengaruh berikutnya adalah keahlian. Kalau Anda bisa meyakinkan orang lain bahwa Anda lebih tahu tentang sesuatu dibandingkan deggan dia, Anda bisa menggunakan hal itu sebagai factor pengaruh yang sangat efektif. Seorang atasan yang berada satu langkah di atas bawahannya, akan bisa menjaga wibawa. Dan jika ia mendapati bawahannya punya keahlian luar biasa, ia akan menjaga agar tugas itu terbagi-bagi. 7. Orang bisa dibujuk kalau anda bertindak secara konsisten. Inilah kunci yang paling kuat disbanding kunci-kunci sebelumnya. Karena selain konsistensi, kunci sebelumnya punya kelemahan yang justru bisa menjadi senjata makan tuan. Faktor ini akan memancarkan secara sukses bahwa Anda mempunyai rangkaian standar yang konsisten. Dan, Anda sama sekali tidak pernah menyimpang dari landasan tersebut. Kekuasaan konsitensi akan terus tumbuh. Tidak ada inflasinya. Makin kuat konsistensi yang Anda perlihatkan, makin banyak orang belajar untuk mempercayai Anda. Dan hal itu merupakan modal utama menuju langkah beriktunya : mempengaruhi dan mengendalikan. Diambil dari majalah Saksi

4 komentar:

belajar 3 September 2009 pukul 16.30  

mantab tipnya.. yang penting mengendalikan untuk kebaikan

ad,  9 September 2009 pukul 03.17  

konsisten memang tak mudah tapi harus dicoba walau pahit...

Bursa Printer 17 Juni 2014 pukul 02.02  

mantap, keren abies, bisa di coba nih ;)

Posting Komentar

  © Blogger template Coozie by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP